KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket PhotobucketPhotobucket

Tampilkan postingan dengan label dakwah bilhal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dakwah bilhal. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Januari 2011

Dakwah di Amerika, Ilmu Syar’i Saja tak Cukup

Posted by video download On 10.13

Dakwah tak cukup dengan ceramah, tapi perlu dengan kerja nyata dan mem bangun relasi dengan semua pihak, termasuk komunitas non-Muslim.

Dai asal Indonesia, Ustaz Syamsi Ali, menorehkan prestasi dakwah yang cukup gemilang di Amerika, tepatnya di New York. Menurutnya, menjadi seorang imam di AS telah memberikan nilai tambah tersendiri, mengingat komposisi komunitas Muslim di negara adidaya itu didominasi oleh tiga kelompok, yaitu dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika termasuk Afro Americans.

Menurutnya, justru karena berasal dari Indonesia, ia malah mendapat banyak kemudahan untuk bergerak ke semua jantung komunitas itu. ”Saya mudah diterima oleh warga Arab, Asia Selatan, dan Afrika,” katanya.

Karena banyaknya jumlah umat Islam dari tiga kawasan di AS itu, sejauh ini masyarakat Amerika masih mempersepsikan Islam dengan Timur Tengah, Asia Selatan, atau Afrika. Namun, keberadaan Syamsi Ali di AS, seperti yang diakuinya, secara langsung banyak mengubah persepsi itu.

Syamsi merasa bangga dapat mewakili negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia. Dalam berbagai forum pun, ia tidak canggung-canggung untuk tampil dan memberikan kontribusi. ‘’Hal itu saya lakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar,’’ katanya kepada Ali Rido dari Republika. Berikut penjelasan Syamsi Ali tentang latar belakang dakwah dan kiprahnya membangun komunitas Muslim di Amerika.

Bagaimana perjalanan dakwah Anda hingga sampai ke New York, AS?
Setamat dari Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah di Makasar 1988, saya melanjutkan studi ke luar negeri, tepatnya di Islamabad, Pakistan. Cukup lama, dari tahun 1988 hingga 1994. S1 di bidang Tafsir dan S2 di bidang Perbandingan Agama.
Setamat dari Pakistan, tiba-tiba saya mendapat tawaran untuk menjadi guru di sebuah institusi dakwah di kota Jeddah, Arab Saudi, tahun 1994. Di sinilah saya mulai banyak berinteraksi dengan non-Muslim. Hampir 50 persen penduduk kota Jeddah itu adalah non-Muslim.
Di akhir kontrak saya sebagai pengajar di Jeddah, di salah satu musim haji, saya diminta oleh KJRI Jeddah untuk mengisi pengajian manasik haji untuk haji luar negeri di KJRI. Kebetulan yang hadir ketika itu adalah Bapak Dubes, Nugroho Wisnumurti, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York. Saat itu, beliau juga kebetulan menjadi penasihat pengurus Masjid Indonesia di New York. Beliaulah yang sebenarnya menawarkan saya, jika saya berminat ke Amerika, tepatnya di kota New York.
Maka, di awal tahun 1996 saya pun menginjakkan kaki di Amerika sebagai staf di PTRI New York. Di sinilah kemudian saya mengembangkan sayap ke berbagai kegiatan dakwah. Saya mulai membina masyarakat Muslim Indonesia di masjid Al-Hikmah –masjid masyarakat Indonesia–, menjadi Ketua Pawai Tahunan Muslim, mendirikan Imams Council, dan lain-lain.

Bekal ilmu apa saja yang Anda perlukan untuk berdakwah di New York?
Tentu ilmu-ilmu dasar terkait dengan Islam. Alquran dan sunah merupakan keharusan bagi semua dai di mana saja mereka melakukan kewajibannya.Tapi, untuk Amerika Serikat dan tentunya Eropa secara umum, ilmu syar’i sangat tidak cukup jika tidak dibarengi dengan ilmu-ilmu ‘realita’ lainnya. Maksud saya, seorang dai di AS harus mampu membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang lingkungan dan bagaimana berinteraksi dengan lingkungan tersebut.
Orang-orang Amerika tentunya punya bahasa, tidak hanya bahasa komunikasi, tetapi juga yang paling penting adalah bahasa kultur, politik, bahkan bahasa ekonomi, dan pasar. Seorang dai di AS tidak dibatasi oleh dinding-dinding masjid, tapi menuntut pergaulan yang luas dan luwes, sehingga ajaran Islam ini dengan mudah terserap ke mindset yang sesuai.

Selain memberikan ceramah keagamaan, apa saja aktivitas Anda?
Ceramah bukan kegiatan utama saya dalam berdakwah. Ceramah saya dalam dakwah ini tidak lebih dari 25 persen. Justru yang paling banyak adalah membangun fondasi komunitas Muslim Amerika.
Tugas membangun fondasi ini dilakukan dalam banyak bentuk. Mulai dari merancang program untuk komunitas, terutama untuk anak-anak muda dan remaja, membangun networking antarkomunitas Muslim dengan berbagai ragam, kurikulum sekolah Islam, termasuk weekend school, hingga kepada kegiatan yang bersifat sosial budaya, seperti pawai tahunan Muslim kota New Yok yang dihadiri ribuan umat setiap tahunnya.
Namun, di antara kegiatan saya yang paling menonjol dan tidak banyak dilakukan oleh pemimpin Muslim lainnya adalah membangun relasi dengan komunitas lainnya. Saya di Kota New York memang dikenal sebagai sosok imam yang mampu menembus batas-batas ras, suku, dan agama. Artinya, saya dekat dengan semua Muslim dari beragam suku dan latar belakang.

Bagaimana hubungan Anda dengan tokoh-tokoh agama lain?
Di New York, saya dikenal aktif di kegiatan lintas iman. Sejak peristiwa 11 September, saya melihat bahwa tidak mungkin umat ini akan mampu menyelesaikan ‘miskonsepsi’ hanya dengan ceramah di mimbar-mimbar masjid. Dan tidak mungkin akan bisa diselesaikan dengan mengandalkan diri sendiri. Kita perlu reaching out ke berbagai pihak, dan bahkan perlu membangun kerja sama dalam rangka merubah ‘miskonsepsi’ tersebut.
Saya kemudian melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh Kristen, Katolik, bahkan Yahudi di kota New York. Selama hampir 10 tahun terakhir, sudah banyak kegiatan antaragama yang pernah saya lakukan. Di antaranya adalah mewakili umat Islam dalam acara Pray for America di Yankee Stadium dan Diskusi Pembangunan Berkesinambungan di Gedung Putih dengan para pemimpin agama lainnya.
Sejak tiga tahun terakhir, saya mencoba membangun relasi dengan tokoh-tokoh Yahudi. Tujuannya adalah mencoba menepis anggapan bahwa umat ini membenci Yahudi karena agamanya. Saya kira kita semua sepakat bahwa konflik Timur Tengah merupakan akar permasalahan antarkedua komunitas ini.
Jadi, hubungan saya dengan tokoh-tokoh agama lainnya, Yahudi, Kristen, Katolik, bahkan Hindu dan Buddha, sangat baik. Mereka memiliki confidence terhadap saya sehingga saya diberikan kesempatan luas untuk memberikan ceramah agama di institusi-institusi yang mereka miliki.

Sikap pemerintah AS terhadap kegiatan dakwah Anda?
Salah satu keunikan utama AS adalah penghormatan sepenuhnya kepada semua orang untuk melakukan agamanya bahkan mengampanyekan (jika istilah ini cocok) dengan agama masing-masing. Oleh karenanya, berdakwah di AS dijamin oleh undang-undang, selama itu dilakukan dalam koridor hukum yang ada.
Saya tidak mengingkari adanya pihak-pihak yang mungkin khawatir dengan perkembangan Islam di AS. Tapi, saya juga yakin bahwa pemerintah AS tidak akan melakukan sesuatu yang nantinya dianggap diskriminatif terhadap agama tertentu.

Anda tentu dituntut untuk menjelaskan hakikat Islam kepada masyarakat non-Muslim. Bagaimana Anda menjelaskan hal ini pasca peristiwa 11 September?
Partama, kita perlu perjelas sekali lagi bahwa peristiwa 11 September adalah tragedi kemanusiaan. Semuanya, termasuk umat Islam harus mengutuknya. Namun, respons yang terjadi kemudian, termasuk perang Irak, adalah tragedi kemanusiaan yang seharusnya ditentang bersama. Apa yang dilakukan oleh Presiden Bush ketika itu jelas-jelas bertentangan dengan hukum, termasuk hukum AS sendiri dan hukum internasional.
Selanjutnya, kita pahami bahwa tingkat kesalahpahaman kepada agama dan komunitas Muslim sangat tinggi setelah 11 September. Untuk itu, menghadapinya bukan sekedar ceramah-ceramah konvensional di masjid-masjid, tetapi memerlukan pendekatan komprehensif dan dengan profesionalitas yang matang.
Apa yang selama ini saya lakukan, selain tentunya melakukan berbagai pendekatan pendidikan, seperti ceramah-ceramah di gereja, sinagog, sekolah-sekolah dan bahkan kantor-kantor pemerintahan, juga kami lakukan pendekatan kepada media yang kira-kira ‘less hostile’.
Selain itu, saya buktikan dengan kerja nyata dalam membangun relasi dengan komunitas lain. Penjelasan bahwa Islam itu bersahabat tak cukup dengan ceramah, tapi perlu dengan kerja nyata dengan membangun relasi dengan semua, termasuk komunitas non-Muslim.
Memang tidak mudah, tapi alhamdulillah, upaya-upaya kita selama ini sudah mulai menampakkan hasilnya. Saya lebih optimistis lagi bahwa dalam tahun-tahun ke depan, Islam akan semakin dikenal dan kaum Muslimin di satu sisi juga akan menyadari urgensi untuk membangun relasi dengan para tetangganya.

Di mana letak perubahan kehidupan keagamaan masyarakat Muslim New York, dari sebelum Anda berdakwah dan setelah Anda berdakwah di tengah mereka?
Barangkali ada dua hal yang mendasar dari perubahan itu. Pertama, bahwa tragedi 11 September mengubah prilaku umat, khususnya dalam menyikapi tetangga-tetangga non-Muslim. Sebelum 11 September, masjid-masjid yang ekslusif cenderung tidak membuka diri dengan tetangga.
Hal ini menjadikan banyak tetangga yang kemudian curiga terhadap mereka dan kegiatan mereka. September 11 mengubah semua itu. Masjid-masjid membuka diri, berbagai kegiatan lintas iman diadakan secara rutin.
Kedua, tragedi 11 September juga merubah komposisi masyarakat Muslim AS. Sebelum peristiwa itu, pertumbuhan masyarakat Muslim masih didominasi oleh imigrasi Muslim dari negara-negara Muslim. Tapi, setelah peristiwa tersebut, peraturan imigrasi diperketat oleh pemerintah AS.
Namun sebaliknya, justru banyak masyarakat Amerika yang masuk Islam. Bagi saya, ini sebuah tren yang baik karena generasi baru Islam bukan lagi imigran, yang biasanya selalu merasa jadi tamu di negara sendiri.
Kedua kecenderungan itu semakin menambah solidaritas masyarakat Muslim Amerika, dan bahkan saya yakin bahwa ke depan Muslim Amerika akan menjadi bagian integral masyarakat Amerika yang memberikan kontribusi positifnya. Ini sudah mulai tampak di berbagai tingkatan kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, maupun keilmuan dan militer.

Bagaimana Anda yakin masyarakat Muslim AS bisa berkontribusi positif dalam membangun negaranya?
Kalau kita mempelajari sejarah imigran di Amerika, seperti imigran Yahudi, Italia, Irish, dan lain-lain maka imigran Muslim sebenarnya berada pada posisi yang sangat menguntungkan. Puncak tantangan bagi masyarakat Muslim adalah 11 September. Namun, dengan lancar dan dalam waktu yang singkat semua itu dapat dilalui dengan baik.
Misalnya, bandingkan dengan imigran Yahudi. Hingga ratusan tahun mereka harus hidup dalam suasana yang tidak menyenangkan. Apa yang disebut antisemitic ketika itu sangat tinggi, dan mereka diperlakukan sangat tidak manusiawi. Tapi kini, mereka menjadi masyarakat yang terhormat.
Maksud saya, ini hanya masalah waktu saja. Sebenarnya kalau kita melihat komposisi masyarakat Amerika dari sudut pengelompokan agama, umat Islam berada pada posisi yang menyenangkan. Rata-rata relatif muda, terdidik, memiliki penghasilan yang rata-ratanya lebih tinggi dari rata-rata penghasilan masyarakat Amerika. Yang lebih penting, mereka sudah memainkan peranan sosial politik yang cukup menentukan. Ada dua orang anggota Kongres yang Muslim, yaitu penasihat presiden Obama dan seorang wanita keturunan Mesir.
Saya sangat optimis, seiring Islam yang sudah mulai dipersepsikan oleh masyarakat Amerika secara lebih positif, umat Islam akan dengan lancar menjalin proses ‘integrasi positif’ ke dalam mainstream Amerika. Pada akhirnya akan memberikan kontribusi-kontribusinya secara positif kepada negara dan bangsa ini di masa depan.
Sumber berita : Koran republika online

Rabu, 19 Januari 2011

Dakwah Islam di Penjara AS

Posted by video download On 07.05

Dakwah Islam di Penjara-Penjara AS, Banyak Tahanan Masuk Islam
Para tahanan di lembaga pemasyarakatan Monroe Correctional Complex, AS dengan tertib keluar sel masing-masing begitu mendengar pengumuman dari pengeras suara bahwa waktu istirahat tiba. Para tahanan bergerombol memanfaatkan waktu istirahat mereka dengan menghadiri sejumlah kelas bimbingan atau sekedar membaca buku ke perpustakaan. Tapi diantara mereka, ada sekelompok tahanan yang mengenakan peci berbentuk bulat, menuju ke sebuah ruangan yang tak berjendela.

Mereka membuka sepatu sebelum masuk ruangan, kemudian duduk sambil melemaskan kaki mereka di atas karpet tipis yang digelar di ruangan tersebut. Ya, mereka adalah para tahanan yang beragama Islam yang biasanya mendapatkan layanan rohani dari ustadz pembimbing mereka. Kebanyakan para tahanan itu adalah para mualaf, yang masuk Islam saat menjalani hukumannya di penjara.

"Penjara bisa menjadi kuburan atau menjadi rahim," kata mereka. Para penghuni penjara punya pilihan apakah akan menghabiskan waktuny di dalam penjara dengan meratapi nasibnya atau memanfaatkan waktu untuk meredam rasa marah atau rasa takut bahkan rasa putus asa yang mendera diri mereka. Dan Anthony Waller, salah seorang tahanan memilih pilihan kedua. Seperti banyak Muslim lainnya di kawasan Twin Rivers, Waller masuk Islam ketika berada di balik jeruji besi penjara.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, Waller mengaku kehidupannya banyak berubah. "Kalau saya tidak menjadi seorang Muslim, saya kemungkinan masih berada dalam pengawasan ketat atau mungkin saya sudah mati," ujar Waller,31, seraya mengatakan betapa ketatnya penjagaan dan kontrol di penjara.

Masa hukuman Waller baru akan berakhir tahun 2033. Selama di dalam penjara Waller menghadiri bimbingan rohani Muslim setiap seminggu sekali dengan belasan tahanan Muslim yang lebih dulu menjadi mualaf. Dan ternyata "kelompok Muslim" adalah kelompok yang paling cepat berkembang di sejumlah lembaga pemasyarakatan di AS, artinya, jumlah tahanan yang masuk Islam bertambah dengan cepat.

Bimbingan rohani Islam di penjara-penjara AS dimulai pada era tahun 1970-an atas prakarsa pemimpin organisasi Muslim Nation of Islam, Louis Farrakhan. Profesor di Vassar College, Lawrence Mamiya yang meneliti keberadaan tahanan Muslim di penjara-penjara AS mengatakan, keterlibatan para imam Muslim di AS sangat efektif dalam upaya rehabilitasi keagamaan para tahanan.

Menurut Mamiya, dipekirakan 10 persen dari seluruh tahanan yang ada di penjara AS memilih masuk Islam. Itu artinya, sekitar 1.800 dari 18.000 jumlah tahanan di penjara-penjara AS menjadi seorang Muslim. Tapi, kata Mamiya, hanya satu dari lima mualaf yang masuk Islam selama di penjara tetap menjaga keislamannya setelah menghirup udara bebas. Hal ini membuat sejumlah pengamat di AS berpendapat bahwa "Islam di Penjara" bukan sebuah gerakan religius tapi lebih pada taktik yang dilakukan oleh sebuah genk di dalam penjara yang ingin mendapatkan perlakuan khusus atau istimewa, antara lain diberikan ruang tersendiri yang dilengkapi karpet.

Daya Tarik Islam

Namun pendapat itu dibantah oleh sejumlah imam yang sering memberikan layanan rohani di penjara. Mereka mengatakan bahwa banyak diantara para mualaf di tahanan yang memang tulus ingin menjadi seorang Muslim.

Faheem Siddiq, yang sudah lebih dari lima tahun memberikan bimbingan rohani Islam di sejumlah lembaga pemasyarakatan di AS mengungkapkan, tahanan yang masuk Islam kebanyakan tahanan dari kalangan keturunan Afrika Amerika. Mereka tertarik masuk Islam, kata Siddiq, karena ajaran Islam yang tentang kedisiplinan dan kesetaraan antara sesama manusia.

"Di negara bagian Washington, dari Walla Walla sampai McNeil Island, mayoritas mualaf adalah kalangan warga Amerika keturunan Afrika yang berpendapatan rendah, mereka punya kesempatan di tengah situasi yang tenang untuk melakukan introspeksi dan mengubah kehidupan mereka," kata Siddiq.

Profesor Mamiya juga mengakui tahanan Muslim lebih memiliki rasa tanggung dan disiplin. Tahanan Muslim juga saling melindungi dan rasa setia kawan yang tinggi, mengingat kehidupan penjara yang keras. Namun, kata Mamiya, tahanan Muslim memahami Islam mengajarkan etika ketika seseorang harus mempertahankan diri.

"Ajaran ini yang menjadi salah satu daya tarik bagi para tahanan untuk memeluk Islam," kata Mamiya.

Setiap tahanan yang memilih menjadi seorang Muslim, punya alasan masing-masing. Salah seorang tahanan yang masuk Islam sejak 11 tahun yang lalu, Walter Taylor menuturkan kisahnya mengapa ia memilih menjadi seorang Muslim.

"Dalam agama Kristen, Yesus Kristus mati untuk menebus dosa. Dalam Islam, tidak dikenal penebusan dosa, tidak ada yang dikambinghitamkan untuk menebus dosa," kata Taylor.

Setelah menjadi seorang Muslim, bersama dengan tahanan Muslim lainnya, Taylor selalu berusaha menunaikan kewajiban salat lima waktu setiap hari. Salat bagi Taylor, ibarat pengingat yang menuntunnya untuk tetap di jalan yang lurus, jalan Islam.

Lain lagi pengalaman Phil Thomes, ia mengatakan,"Menjadi seorang Muslim adalah hal tersulit yang mungkin bisa Anda lakukan. Menjadi seorang Kristiani saja tidak cukup. Sekarang, Islam total menjadi cara hidup saya, yang memang ingin melakukan perubahan"

"Saya bukan orang yang jahat lagi. Saya benar-benar sudah menjadi orang yang baru," tukas Thomes yang sudah menjalani masa tahanan selama 12 tahun.

John Barnes, yang juga menjadi pembimbing rohani di penjara-penjara AS mengatakan, kebanyakan tahanan yang pindah ke agama tertentu menunjukkan perubahan yang drastis selama berada dalam penjara.

"Mereka mengubah karakter mereka. Mereka lebih bertanggung jawab, tidak egois dan mau berbaur serta terlibat dalam tim. Saya sering melihat perubahan itu," ujar Barnes. (ln/isc/Heraldnet)
http://eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/dakwah-islam-di-penjara-penjara-as-banyak-tahanan-masuk-islam.htm

Hemat Pangkal Kaya – Betulkah?

Posted by video download On 06.50

Masih tentang pepatah yang sering kita dengar, yaitu hemat pangkal kaya. Berhemat adalah perbuatan yang mulia, tetapi betulkah akan membuat kita kaya? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu membahasnya lebih mendalam. Sebab dalam prakteknya, berhemat tidak otomatis menjadi kaya, bahkan jika salah kaprah, berhemat akan membuat kita miskin. Koq bisa?

Menghemat memang bisa membuat kita kaya, jika kita berhemat dengan cara yang benar. Ada juga berhemat tidak mengubah kehidupan seseorang. Bahkan ada juga berhemat yang akan menjadikan kita miskin. Jadi ada 3 macam berhemat, Anda melakukan yang mana saat ini? Jangan-jangan, Anda melakukan berhemat yang malah menjadikan miskin.

Salah Kaprah Hemat Pangkal Kaya

Ada empat kesalahan dalam berhemat. Bukan berhematnya yang salah, tetapi kesalahan terletak pada menempatkannya dan bagaimana cara kita menyikapinya. Keempat kesalahan ini akan membuat kita miskin.

Pertama: Saking berhematnya, banyak orang yang tidak mau shadaqah atau infaq dijalan Allah. Padahal bershadaqah akan melipatgandakan rezeki kita. Itu janji Allah, banyak hadits dan Al Quran yang menjelaskan hal ini. Yang penting kita ikhlash beshadaqah hanya kepada Allah, dan Allah telah berjanji akan mengganti dan melipatgandakan harta kita. Jika tidak mau bershadaqah bukankah berkesan kita tidak mau digandakan rezeki kita?

Kedua: Karena berhemat, hidup jadi sengsara. Makan ngirit, pakaian ngirit, rumah ngirit, segala ngirit sehingga hidup terasa sengsara jauh dibawah kemampuan kita. Artinya hemat yang berlebihan. Kenapa sikap seperti ini akan membuat kita miskin? Sebab mindset kita akan mengatakan bahwa kita adalah orang yang serba kekurangan, mindset kita akan mengatakan bahwa kita miskin, sehingga pikiran dan tindakan kita pun akan seperti orang miskin.

Artinya kita boleh berhemat, tetapi jangan berlebihan dalam berhemat. Tahan pengeluaran untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, namun menikmati rezeki dari Allah, agar keluarga bisa tersenyum, selama tidak berlebihan dan didalam batas kemampuan, bukanlah pemborosan. Ini bisa menjadi bentuk syukur dan nafkah batin bagi keluarga. Rekreasi, jalan-jalan, dan makan di luar sesekali itu boleh-boleh saja. Yang tidak boleh adalah: terus-menerus sehingga bukan hanya menghabiskan uang, bahkan justru malah tekor.

Ketiga: tidak mau berinvestasi. Jika Anda memiliki penghasilan Rp 5.000.000 per bulan, berapa penghematan yang bisa Anda lakukan? Rp 3.000.000? Atau Rp 2.000.000? Atau Rp 1.000.000? Atau Rp 500.000? Atau Rp 100.000? Jika jawaban terakhir yang benar, artinya Anda belum bisa berhemat sama sekali. Penghematan paling besar yang bisa Anda dapatkan adalah Rp 5.000.000 per bulan, itu pun jika Anda makan gratis, transportasi gratis, telepon gratis, listrik gratis, dan serba gratis. Kayaknya tidak mungkin dech.

Yang ingin saya tekankan disini adalah jika kita fokus pada penghematan maka peluang keberhasilan kita tidak akan lebih dari penghasilan yang kita miliki. Namun jika kita membuka mata untuk berinvestasi baik dalam bisnis sendiri, emas, properti, saham, dan sebagainya, maka kita memiliki peluang yang jauh lebih besar, bahkan tidak ada batas. Gaji Anda boleh Rp 5.000.000, tetapi peluang penghasilan dari bisnis/investasi bisa jauh lebih besar, puluhan bahwa ratusan kali lipat.

Intinya ialah jangan fokus pada berhemat saja, sisihkan sebagian hasil penghematan Anda untuk investasi.

Keempat: melupakan pendidikan. Saking berhematnya, banyak orang yang enggan mengeluarkan uang untuk membeli buku, ebook, video, mengikuti seminar, dan sebagainya. Dia pikir pendidikan bukan kebutuhan primer sehingga mendapatkan alokasi terakhir (jika ada sisa) bahkan tidak dialokasikan sama sekali.

Melupakan pendidikan sebenarnya sama dengan membatasi realitas Anda agar tidak berkembang. Padahal keberhasilan Anda akan berbanding lurus dengan besarnya realitas dalam diri Anda. Pikiran Anda ibarat wadah. Cara memperbesar pikiran ialah dengan belajar atau pendidikan. Hanya orang yang berpikiran besar yang akan meraih pencapaian besar. Pikiran mempengaruhi tindakan Anda dan tindakan menentukan hasil.

Berhemat dan Menjadi Kaya

Sekarang Anda sudah tahu salah kaprah dalam berhemat. Agar penghematan Anda menjadi berkah bagi Anda, maka hindari kesalahan diatas.

  1. Gunakan hasil penghematan Anda untuk shadaqah (tentu saja selain zakat Anda). Insya Allah ini akan menambah keberkahan dan rezeki kita akan ditambah. Tentu saja kita niatkan shadaqah hanya karena Allah, bukan karena ingin ditambah harta. Penambahan harta itu adalah bonus dari Allah sesuai janji-Nya seperti tertulis di Al Quran dan hadits.
  2. Nikmati hidup, jangan menjadi orang yang sesangsara sementara Anda sebenarnya mampu hidup lebih baik. Yang penting jangan boros sehingga uang Anda habis malah tekor untuk bersenang-senang.
  3. Investasikan sebagian hasil penghematan Anda. Bisa membangun bisnis sendiri, investasi pada aset seperti emas, properti, tanah, atau saham, dan sebagainya. Silahkan konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda. Investasi memang beresiko, tetapi tidak berinvestasi juga beresiko.
  4. Investasikan pada pendidikan Anda. Tetaplah belajar agar pikiran Anda berkembang. Pohon akan menjadi besar jika pohon itu tumbuh. Begitu juga dengan Anda, bertumbuhlah.

Insya Allah dengan cara seperti ini kehidupan finansial Anda akan lebih baik dibandingkan dengan sekedar berhemat. Hemat pangkal kaya memang benar jika kita menjalankannya dengan benar.


http://www.motivasi-islami.com

Cara Menghilangkan Rasa Malas

Posted by video download On 06.31

Cara menghilangkan rasa malas adalah sebuah tantangan sendiri. Bagaimana tidak, saya bisa memberikan segudang tips agar Anda semangat terus, tidak malas. Namun, jika Anda malas melakukan tip-tip yang saya jelaskan, maka semuanya akan percuma dan Anda akan tetap malas.

Jika rasa malas masih dipelihara, apa yang Anda harapkan? Saya tulis ilmu sukses, audio sukses, video sukses, bahkan seminar dan pelatihan, tetapi jika Anda malas mengaplikasikannya, tidak ada manfaat sama sekali untuk Anda. Malas adalah pembunuh sukses.

Tapi saya punya ide…

Idenya ialah: saya akan terus mendorong Anda untuk bertindak. Saya akan terus menyemangati Anda. Saya akan terus menyertai Anda. Ini adalah salah satu cara menghilangkan rasa malas terbaik, sebab Anda akan terus menerus didorong. Saya akan membuat Anda bertindak dan melangkah, meski hanya tindakan atau langkah kecil. Yang penting Anda bisa memulai mengambil tindakan, ini adalah langkah besar untuk mengatasi malas.

Sekali Anda bertindak, seolah seperti menggelindingkan bola salju. Awalnya bola kecil, selanjutkan akan menjadi bola besar dan tidak bisa dihentikan. Begitu juga dengan Anda, jika Anda merasa berat melangkah atau bertindak, maka langkah awalnya ialah untuk “memaksakan” Anda untuk mengambil langkah pertama. Selanjutnya Anda akan menggelinding dengan sendirinya. Jadi cara menghilangkan rasa malas ialah memacu tindakan pertama Anda.

Untuk memulai tindakan atau langkah pertama memang diperlukan dorongan besar. Seperti sebuah kendaraan, untuk memulai diperlukan tenaga yang besar. Oleh karena itu Anda akan selalu memulai dengan gigi 1, sebab gigi 1 memiliki torsi paling besar. Setelah jalan, Anda bisa pindah ke gigi 2,3,4, bahkan 5. Gigi 4 atau 5 tidak memiliki torsi yang besar, tetapi karena sudah menggelinding, torsi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil. Untuk itu, saya akan membantu mendorong Anda untuk mengambil tindakan.




http://www.motivasi-islami.com

Rahasia Sukses Dunia dan Akhirat

Posted by video download On 06.18

Orang yang tidak tahu rahasia sukses ini mengatakan,

“Buat apa repot-repot menolong orang lain, bahkan di negara lain, padahal kita sendiri susah?”

Dia tidak tahu rahasia sukses ini! Sayang sekali, padahal sangat ampuh jika mau mengaplikasikannya. Rahasia sukses ini tidak mungkin salah. Bukan hanya sukses di dunia saja, tetapi sukses juga di akhirat. Insya Allah. Mau tahu? Jangan hanya mengetahuinya saja, tetapi juga mengaplikasikannya. Termasuk saya sendiri. Yuk kita pelajari.

Kita akan sukses jika kita mau mengaplikasikannya. Supaya sukses dunia akhirat, ada satu kunci yang harus ada saat mengaplikasikannya, yaitu ikhlas. Tanpa keihlasan, Anda mungkin sukses, tetapi hanya di dunia saja. Tapi jika ingin sukses di akhirat juga, maka keihlasan adalah harga mati. Ikhlas adalah syarat utama sebuah amal mendapatkan balasan dari Allah.

Rahasia-rahasia sukses itu ada pada hadist dibawah ini:

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dan Ibnu Numair telah mengkabarkan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa memudahkan bagi seorang yang kesusahan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat, dan Allah akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya. Barangsiapa meniti jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga, dan tidaklah suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, dan mempelajarinya dengan sesama mereka kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dilimpahkan kepada mereka rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah Azza Wa jalla akan menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya. Dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya.” (HR Ahmad No 7118)

OK, akan saya rangkumkan dibawah ini.

Rahasia sukses itu adalah:

  1. meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia
  2. menutupi aib seorang muslim
  3. memudahkan bagi seorang yang kesusahan
  4. mau menolong saudaranya
  5. menuntut ilmu
  6. membaca kitab Allah

Tentu saja, masih ada yang lainnya jika kita mau menggali Al Quran dan hadits lainnya.

Apa manfaat dari rahasia sukses diatas?

Berikut adalah rangkuman manfaat dari mengaplikasikan keenam rahasia sukses diatas:

  1. Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat
  2. Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat
  3. Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat
  4. Allah akan menolong
  5. Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga
  6. Allah akan memberi rahmat

Jika Allah sudah berkehendak, siapa yang akan mampu menghalanginya? Bukankah ini rahasia sukses yang dahsyat?


http://www.motivasi-islami.com

Senin, 17 Januari 2011

6 bahaya valentines day

Posted by video download On 21.44

Cikal Bakal Hari Valentine

Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine's Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).

Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa "St. Valentine" yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu". (Sumber pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)

Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:

Valentine's Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine's Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama "hari kasih sayang".

Sungguh ironis memang kondisi umat Islam saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non muslim bahkan bermula dari ritual paganisme.

Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada di hari Valentine.

Kerusakan Pertama: Merayakan Valentine Berarti Meniru-niru Orang Kafir

Agama Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir (baca: tasyabbuh). Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dalam beberapa sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma'). Inilah yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Iqtidho' Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta'liq: Dr. Nashir bin 'Abdil Karim Al 'Aql, terbitan Wizarotusy Syu'un Al Islamiyah).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لاَ يَصْبُغُونَ ، فَخَالِفُوهُمْ

"Sesungguhnya orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka." (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103) Hadits ini menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani secara umum dan di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (Iqtidho', 1/185)

Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho' [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman dalam Irwa'ul Gholil no. 1269). Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka.

Kerusakan Kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman

Allah Ta'ala sendiri telah mencirikan sifat orang-orang beriman. Mereka adalah orang-orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan orang-orang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan perayaan agama lain semacam valentine. Semoga ayat berikut bisa menjadi renungan bagi kita semua.

Allah Ta'ala berfirman,

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS. Al Furqon [25]: 72)

Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat "tidak menyaksikan perbuatan zur", pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa "tidak menyaksikan perbuatan zur" adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi' bin Anas.

Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut adalah suatu hal yang terpuji, maka ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk 'aib (Lihat Iqtidho', 1/483). Jadi, merayakan Valentine's Day bukanlah ciri orang beriman karena jelas-jelas hari tersebut bukanlah hari raya umat Islam.

Kerusakan Ketiga: Mengagungkan Sang Pejuang Cinta Akan Berkumpul Bersamanya di Hari Kiamat Nanti

Jika orang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ

"Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?"

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,

مَا أَعْدَدْتَ لَهَا

"Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?"

Orang tersebut menjawab,

مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاَةٍ وَلاَ صَوْمٍ وَلاَ صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ

"Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya."

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

"(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,

فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - � أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

"Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Anta ma'a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai)."

Anas pun mengatakan,

فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

"Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan 'Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka."

Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai dan diagungkan adalah seorang tokoh Nashrani yang dianggap sebagai pembela dan pejuang cinta di saat raja melarang menikahkan para pemuda. Valentine-lah sebagai pahlawan dan pejuang ketika itu. Lihatlah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas: "Kalau begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai". Jika Anda seorang muslim, manakah yang Anda pilih, dikumpulkan bersama orang-orang sholeh ataukah bersama tokoh Nashrani yang jelas-jelas kafir?

Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang-orang kafir[?] Semoga menjadi bahan renungan bagi Anda, wahai para pengagum Valentine!

Kerusakan Keempat: Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat

"Valentine" sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa". Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari berbagai sumber)

Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi "To be my valentine (Jadilah valentineku)", berarti sama dengan kita meminta orang menjadi "Sang Maha Kuasa". Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.

Kami pun telah kemukakan di awal bahwa hari valentine jelas-jelas adalah perayaan nashrani, bahkan semula adalah ritual paganisme. Oleh karena itu, mengucapkan selamat hari kasih sayang atau ucapan selamat dalam hari raya orang kafir lainnya adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma' kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah (1/441, Asy Syamilah). Beliau rahimahullah mengatakan, "Adapun memberi ucapan selamat pada syi'ar-syi'ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal atau selamat hari valentine, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma' (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, 'Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu', atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya."

Kerusakan Kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina

Perayaan Valentine's Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. Na'udzu billah min dzalik.

Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta'ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isro' [17]: 32)

Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan 'Janganlah melakukannya'. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang.

Kerusakan Keenam: Meniru Perbuatan Setan

Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah, kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat atau malah bisa disedekahkan pada orang yang membutuhkan agar berbuah pahala. Namun, hawa nafsu berkehendak lain. Perbuatan setan lebih senang untuk diikuti daripada hal lainnya. Itulah pemborosan yang dilakukan ketika itu mungkin bisa bermilyar-milyar rupiah dihabiskan ketika itu oleh seluruh penduduk Indonesia, hanya demi merayakan hari Valentine. Tidakkah mereka memperhatikan firman Allah,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan." (QS. Al Isro' [17]: 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas mengatakan, "Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru." (Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim)

Penutup

Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari tersebut adalah sesuatu yang semu yang akan merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine's Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya. Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: "Hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran."

Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine, tidak boleh mengucapkan selamat hari Valentine, juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Ingatlah, Setiap orang haruslah takut pada kemurkaan Allah Ta'ala. Semoga tulisan ini dapat tersebar pada kaum muslimin yang lainnya yang belum mengetahui. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.

Sumber: http://www.muslim.or.id

Malu adalah cabang keimanan

Posted by video download On 21.22

"Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan 'La ilaha illallah' (tauhid), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman." (HR. Bukhari, Muslim)

"Hendaklah kalian malu kepada Allah Azza wajalla dengan sebenar-benarnya malu. Barangsiapa malu kepada Allah Azza wajalla dengan sebenar-benarnya malu, maka hendaklah ia menjaga kepala dan apa yang ada padanya, hendaklah ia menjaga perut dan apa yang dikandungnya, dan hendaklah ia selalu ingat kematian dan busuknya jasad. Barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat hendaklah ia meninggalkan perhiasan dunia. Dan barangsiapa yang mengerjakan yang demikian, maka sesungguhnya ia telah malu kepada Allah Azzawajalla dengan sebenar-benarnya malu." ( HR. at-Tirmidzi,Ahmad,al-Hakim)

Malu
Sebagian Dari Iman

Dari Abdullah bin Umar, beliau berkata:

أن رَسُوْلَ الله مَر عَلىَ رَجُل منَ الأنْصَار وَ هُوَ يَعظُ أَخَاهُ في الْحَيَاء فَقَالَ:

دَعْهُ, فإن الحيَاءَ منَ الإيْمَان“

Rasulullah pernah melewati seorang laki-laki dari golongan Anshar yang sedang menasehati saudaranya dalam masalah ‘sifat malu’, beliau bersabda; Tinggalkan dia, sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari iman.

(HR.Bukhari Kitab Iman Bab Al-Hayau Minal Iman, 1/93/24)

Nama yang menasehati dan yang sedang dinasehati tidak diketahui, adapun sebab orang itu dinasehati atau ditegur oleh saudaranya karena dia tidak meminta haknya yang diambil saudaranya karena sifat malu yang dimilikinya.

Perawi Hadits:

Abdullah bin Umar bin Khattab al-Qurasiy al-Makkyi. Ibunya bernama Zainab bin Mat’un. Sudah menjadi kebiasaannya jika mengenakan kain hingga mencapai setengah betis dan imamahnya dilebihkan sedikit di bagian belakangnya, janggutnya diwarnai dengan warna kuning dan bercincinkan yang bertuliskan ‘Abdullah bin Umar’. Peperangan yang pertama diikuti adalah perang Khandak. Dan beliau sempat mengikuti perang ke Syam, Irak dan Basrah.

Ibadahnya;

  • Sholatnya; Jika tertinggal sholat Isya berjama’ah maka beliau menghidupkan seluruh malamnya.
  • Puasanya; Beliau tidak pernah berpuasa saat musafir dan hampir tidak meninggalkan puasa saat mukim.
  • Sedekahnya; Telah membebaskan budak lebih dari seribu orang
  • Sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadits dan tidak ada ‘sunnahkecuali telah dilakukan’nya.
  • Wafat di Kota Mekkah tahun 74 H dalam usia 84 tahun. Meriwayatkan hadits 1630 buah.

Keterangan Hadits:

  • Al-Fitri

الحَياَءُ شُعْبَةٌ منَ شُعَب الإيْمَان (البخاري و مسلم)

Al-Hayaau Malu itu bagian dari keimanan

  • Al-Muktasib

Memperhatikan nikmat Allah Merasa kurang bersyukur

اَلْحَيَاءُ لاَ يَأْتي إلا بخَيْر

Malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.

Berkata Ibnu Mas’ud: Malu kepada Allah yaitu dengan menjaga apa yang di kepala, menjaga apa isi perut dan selalu ingat dengan kematian serta meninggalkan gemerlapnya dunia”.

Hasan al-Basri mengatakan; Malu itu ada dua macam, malu yang menjadi bagian dari keimanan dan malu yang menunjukkan kelemahan seseorang.

  • Malu merupakan salah satu sifat mulia dengannya seseorang terdorong untuk melakukan berbagai kebaikan dan meninggalkan larangan.
  • Tercela bagi mereka yang malu untuk melakukan suatu kebaikan atau ‘maluyang berlebihan dalam hal yang mubah. Dikatakan;

حَيَاءُ الرجُل في غَيْر مَوْضعه ضَعْفٌ

Malunya seorang bukan pada tempatnya adalah kelemahan

Disebutkan dalam hadits; Bahwa Rasul itu sangat pemalu bahkan melebihi malunya seorang putri yang dipingit, tetapi Nabi tidak pernah malu untuk menegakkan amal ma’ruf nahi munkar.

  • Sifat malu bagi wanita;

فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا

Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan Balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami”.

(Al-Qashas, 25)

Berkata Ahnaf bin Qais;
إثنتان لا تجتمعان أبدا في بشر الكدب و المروءة
Dua perkara tidak akan berkumpul pada manusia yaitu dusta dan al-Muruah.

  • Al-Muru’ah ; al-Haya’u (malu)
  • Al-Iffah (menjaga kesucian diri)
  • As-Sidqu (jujur)
  • Al-Wafa (menepati janji)

Ketika ‘sifat maluhilang dari seseorang maka mudahlah dia melakukan berbagai pelanggaran dan tidak segan untuk bermaksiat bahkan dia tidak malu untuk bermaksiat secara terang-terangan (terbuka). Rasul bersabda;

كُل أُمتي مُعَافي إلا المُجَاهريْن

Setiap ummatku dimaafkan kecuali mereka yang terang-terangan

Isap Rokok Sama Saja Makan Aspal

Posted by video download On 21.06

Tulisan saya sebelumnya tentang fatwa haram untuk rokok mendapat banyak tanggapan. Untuk yang tidak setuju tulisan dibawah ini mungkin bisa jadi bahan pertimbangan lebih lanjut.

Tak banyak orang tahu bahwa aspal yang biasa digunakan sebagai bahan pelapis jalan atau pelapis antibocor ternyata terkandung juga dalam rokok. Orang yang mengisap rokok sama saja dengan memasukkan aspal dalam tubuhnya.

Aspal adalah bahan kimia yang bersifat karsinogenik. Aspal buatan biasanya terdiri dari campuran tar dan aspal minyak. Aspal minyak sendiri sering disebut sebagai asmin atau cut back asphalt. Sementara itu tar diperoleh dari hasil pengolahan batu bara.

Tar ternyata tidak hanya digunakan untuk membuat aspal, tapi juga sebagai bahan dasar dalam pembuatan rokok. Tar dan nikotin adalah dua zat paling berbahaya diantara 4.000 jenis zat kimia lainnya.

"Bahan tar adalah bahan yang digunakan untuk aspal, jadi sebenarnya kita mengonsumsi aspal saat mengisap rokok," kata Prof Farid A Moeloek, mantan menteri kesehatan yang sekarang menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dalam acara Peningkatan Cukai Rokok: Antara Kepentingan Ekonomi dan Kesehatan di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (17/2/2010).

Dari sekitar ribuan racun, ada yang biasa dibuat untuk membuat roket pesawat, ada yang dibuat untuk mencuci darah dan sebagainya. Tar sendiri adalah zat yang akan menggumpal di dalam paru-paru dan membentuk cairan yang biasa digunakan untuk membuat aspal.

Tar yang digunakan untuk melapisi jalan sama dengan tar yang terdapat pada rokok dan partikel-partikel tar tersebut bisa menyebabkan tumbuhnya sel kanker. Selain itu tar jua menyebabkan penumpukan zat kapur, nitrosmine, B-naphthylamine, kadmium dan nikel.

Seperti dikutip dari Quitsmoking, Rabu (17/2/2010), tar adalah substansi hidrokarbon aromatik yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Tar ini adalah residu hitam panas yang berasal dari pembakaran, tar mengandung ratusan zat kimia yang beberapa diantaranya bersifat karsinogenik dan beracun.

Dalam bentuk padat, tar berwarna coklat dan merupakan substansi lengket yang berada di belakang bagian filter rokok. Tar menyebabkan gigi coklat dan membuat semua jaringan yang dikenainya menjadi coklat pula. Bayangkan zat yang lengket itu menempel pada paru-paru Anda.

Tar terdapat pada semua jenis rokok dan cenderung meningkat jumlahnya seiring dengan terbakarnya rokok. Hal itu berarti isapan terakhir rokok mengandung tar dua kali lipat dari jumlah isapan pertama.

Tar yang diisap dari rokok akan merusak bulu-bulu getar (cilia) pada paru-paru sehingga meningkatkan risiko penyakit pernafasan seperti emfisema, bronkitis kronik dan kanker tenggorokan.

Inspirasi Cerita Tentang Monyet

Posted by video download On 20.52

Seorang profesor sedang mengadakan penelitian terhadap beberapa ekor monyet.
Monyet A dan monyet B dimasukkan kesebuah ruangan tertutup yang didalamnya diletakkan sebatang tiang, dimana pada puncak tiang itu terdapat satan dan pisang.
Monyet A mulai memanjat tiang itu, pada saat yg bersamaan sang profesor menyiramkan air sehingga terpelesetlah monyet A dan jatuh.
Monyet A berusaha untuk memanjat lagi, tapi krn licin, kembali dia terjatuh, begitu seterusnya, sehingga monyet A menyerah.
Kemudian giliran monyet B, melakukan hal yg sama dengan monyet A, berulang kali mencoba dan jatuh, menyerah jugalah monyet B.
Kemudian, sang profesor memasukkan monyet C kedalam ruangan tersebut.
Monyet C ingin memanjat tiang tsb, sebelum hal itu terjadi, monyet A dan monyet B dengan semangat menasehati monyet C untuk tidak mengalami hal yang konyol yaitu terpeleset dan jatuh.
"Percuma kamu memanjat tiang itu, kami berdua sudah mencoba berulang kali tetapi selalu gagal"
Akhirnya monyet C menuruti nasehat kedua monyet itu, dia tidak berusaha mencoba memanjat lebih dahulu.


Kemudian sang profesor mengeluarkan monyet A dan B, dimasukkannyalah monyet D dan monyet E.
Monyet D dan monyet E ingin sekali memanjat tiang itu, tetapi monyet C mencoba menasehati mereka untuk tidak sekali-kali memanjatnya kalau tidak ingin terpeleset dan jatuh.
Monyet D mendengar dan mematuhi nasehat tsb, dia tidak berusaha untuk memanjat.
Tapi lain halnya dengan monyet E, dia tidak mendengarkan nasehat itu, dia tidak terpengaruh dengan nasehat itu, dia mulai mencoba untuk memanjat.
"Apa salahnya mencoba" pikir monyet E Karena sang profesor tidak memberi air lagi pada tiang itu, monyet E akhirnya dapat mencapai puncak dan mendapatkan pisang.

Apa moral cerita ini?

Ada beberapa karakter yang dapat kita jumpai.
Monyet A dan monyet B:
Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter dengan mudahnya menyerah kalah dan dengan mudahnya mempengaruhi orang lain untuk tidak berusaha, menanamkan input-2 negatif kepada orang lain.

Padahal : 99% kita-2 yang merasa gagal sebetulnya belum tentu gagal hanya saja kita cepat menyerah.

Sangat disayangkan bahwa dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh orang-2 hebat yang potensial tetapi terlalu cepat menyerah.
Banyak dari kita yang keburu sudah mati sebelum mencoba menggali seluruh potensi yang ada pada diri kita.

Monyet C dan monyet D :
Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter mudah sekali percaya dengan input-2 negatif yang dia terima, tanpa mau bersudah-susah untuk meraih kesuksesan, orang-2 yang takut gagal, padahal belum mencoba.
Kita cenderung mengikuti falsafah Jan Spoelman "Kalau ragu, lebih baik tidak usah dilakukan"
Jika kita tidak pernah mencoba, kita sudah pasti tidak akan pernah berhasil. Kita berjuang bukan dengan kepandaian, tetapi dengan kegigihan.

Monyet E:
Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter tidak mudah terpengaruh dengan input-2 negatif, orang yang selalu berjuang untuk mendapatkan kesuksesan, berani mencoba, tidak takut gagal Tidak ada seorangpun didunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan. Orang yang sukses selalu bangkit kembali meskipun sudah jatuh. Kalau kita ingin berhasil, kita harus berani mengambil RESIKO.
Have a positive day!

Mohamad Yunus, CHt, MNLP

Kaca Jendela yang Kotor

Posted by video download On 18.09

If the doors of perception were cleansed, everything would appear as it is – infinite. – Jika pintu persepsi dibersihkan, segala hal akan nampak sebagaimana adanya – sangat luar biasa.” William Blake

Sebelum memulai membahas artikel ini saya akan menceritakan sebuah peristiwa yang dialami sepasang suami istri. Pasangan tersebut baru pindah ke sebuah kontrakan baru di kampung padat penduduk. Setiap pagi di depan rumah mereka banyak orang sibuk mencuci dan menjemur pakaian.
Pada hari I, sang istri berkomentar, “Aneh ya, kenapa orang-orang kalau mencuci pakaian sama sekali tidak bersih. Kotorannya masih tebal begitu.”
Seminggu berlalu, dan sang istri selalu berkomentar bahwa cucian warga yang dijemur di depan kontrakan mereka itu masih sangat kotor. Selama seminggu sang suami hanya diam saja mendengar komentar-komentar istrinya. Lalu pada hari ke-8, si istri memberikan komentar lagi seperti biasa.
“Nah, itu baru bersih. Pak, lihat cucian mereka sekarang menjadi bersih sekali. Tapi kenapa kemarin-kemarin cucian mereka begitu kotor ya?” gumam si istri.
“Tadi pagi saya bangun pagi-pagi sekali. Saya bersihkan semua kaca jendela rumah kita sampai betul-betul bersih,” jawab suaminya seraya pergi meninggalkan si istri yang masih terperangah.
Kehidupan ini berkaitan erat dengan persepsi, yaitu cara pandang berdasarkan pola pikir dan perilaku individu masing-masing. Setiap orang dapat mendeskripsikan situasi atau kejadian secara berbeda berdasarkan penglihatan mereka. Persepsi itu akan mempengaruhi pola pikir serta tindakan kita selanjutnya.



Realitas kehidupan ini terbentuk oleh persepsi kita atau cara pandang kita terhadap segala sesuatu. Apa yang Anda yakini, itulah yang Anda terima. Tetapi seandainya kita mampu mengubahnya (persepsi) menjadi positif, maka segala sesuatu dalam kehidupan ini akan nampak lebih menyenangkan.
Dr. Wayne Dyer mengatakan, “When you change the way you look at things, the things you look at change. – Ketika Anda mengubah cara pandang terhadap sesuatu, maka apa yang Anda lihat akan berubah.” Inilah beberapa hal pokok untuk menghancurkan persepsi negatif dan menciptakan kehidupan yang seharusnya Anda nikmati.
Pertama adalah selalu berusaha membiasakan diri fokus pada nilai-nilai positif, maka persepsi kita menjadi lebih positif. Contoh ketika kita fokus pada kekurangan seseorang, maka kita akan terus mencari kekurangannya. Tetapi jika kita fokus pada kebaikan seseorang, maka kita akan terus berusaha mencari kebaikan di dalam dirinya dan semakin tertarik pada orang tersebut, bahkan terinspirasi olehnya.
Mungkin sama seperti awal orang sedang dalam masa pacaran, pasti masing-masing memandang pasangan serasa tak memiliki kekurangan karena yang terlihat kelebihannya saja. Hari-hari senantiasa romantis, sebab dalam hubungan itu masing-masing hanya fokus pada sifat-sifat yang positif dan menarik. Semakin ia fokus pada kualitas positif, maka ia pun melihat pasangan semakin menakjubkan sehingga makin jatuh cinta. Begitupun sebaliknya.
Cara lain untuk menjaga persepsi Anda tetap positif adalah dengan selalu berpikir dan bersikap optimis. Saya sangat sependapat dengan Henry Ford yang pernah mengatakan, “If you think you can or if you think you can’t either way you’re always right. – Jika Anda berpikir Anda bisa atau jika Anda berpikir tidak bisa, itu pasti terjadi.” Berpikir dan bersikap optimis tentu membantu persepsi Anda lebih jernih, sehingga nampak jelas peluang-peluang baru yang dapat menolong situasi Anda atau memandu Anda menuju sukses dan kebahagiaan.
Berpikir terbuka dan bersedia belajar tentang banyak hal merupakan salah satu upaya untuk menjernihkan persepsi. Kehidupan ini sangat lengkap artinya terdiri dari beragam situasi, sebab, macam, dan lain sebagainya. Tidak mungkin seseorang menguasai semua ilmu atau menyelami pikiran banyak orang di dunia. Jadi sebaiknya jangan terburu-buru menciptakan kesimpulan, melainkan mencari pelajaran positif yang dapat dipetik sebagai bekal untuk berpikir dan bertindak lebih bijaksana.
Contoh akhir-akhir ini media cetak maupun elektronik di tanah air bahkan luar negri sedang dihebohkan video asusila artis papan atas. Jika benar mereka melakukan tindak asusila itu, bukan berarti semua perilaku mereka negatif. Alangkah bijaksana jika kita menjadikan hal itu sebagai pembelajaran untuk tidak mencoba melanggar norma susila, agama maupun hukum, apapun profesi yang kita jalani, karena dampak buruknya sangat luar biasa tak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga keluarga dan masyarakat.
Jika saya perhatikan, orang-orang yang hidupnya cukup sukses di dunia ini senantiasa menjaga persepsi mereka tetap positif. Sehingga sikap dan tindakan mereka juga positif, contohnya tekun berusaha, rendah hati, disiplin, cermat atau berhati-hati dalam segala hal dan lain sebagainya. Disamping itu, mereka mampu melakukan tanggung jawab dengan baik dan menghasilkan karya luar biasa.
Persepsi seumpama ‘kaca jendela’ untuk melihat segala sesuatu nampak baik atau buruk. Ketika Anda mampu menjadikan persepsi selalu positif, maka Anda juga mempunyai kekuatan untuk melihat segala hal dengan lebih jernih, penuh optimisme, semangat, kasih sayang dan cinta, dan lain sebagainya, sehingga membantu Anda selalu bersikap positif dan tidak menyerah pada keadaan sesulit apapun untuk meraih sukses dan kebahagiaan. Oleh sebab itu, jika Anda ingin mencapai hasil akhir yang menyenangkan, maka jangan pernah membiarkan ‘kaca jendela’ Anda kotor.

Entri Populer