KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket PhotobucketPhotobucket

Tampilkan postingan dengan label ENTERPRENEUR DAKWAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ENTERPRENEUR DAKWAH. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Januari 2011

Dakwah Islam di Penjara AS

Posted by video download On 07.05

Dakwah Islam di Penjara-Penjara AS, Banyak Tahanan Masuk Islam
Para tahanan di lembaga pemasyarakatan Monroe Correctional Complex, AS dengan tertib keluar sel masing-masing begitu mendengar pengumuman dari pengeras suara bahwa waktu istirahat tiba. Para tahanan bergerombol memanfaatkan waktu istirahat mereka dengan menghadiri sejumlah kelas bimbingan atau sekedar membaca buku ke perpustakaan. Tapi diantara mereka, ada sekelompok tahanan yang mengenakan peci berbentuk bulat, menuju ke sebuah ruangan yang tak berjendela.

Mereka membuka sepatu sebelum masuk ruangan, kemudian duduk sambil melemaskan kaki mereka di atas karpet tipis yang digelar di ruangan tersebut. Ya, mereka adalah para tahanan yang beragama Islam yang biasanya mendapatkan layanan rohani dari ustadz pembimbing mereka. Kebanyakan para tahanan itu adalah para mualaf, yang masuk Islam saat menjalani hukumannya di penjara.

"Penjara bisa menjadi kuburan atau menjadi rahim," kata mereka. Para penghuni penjara punya pilihan apakah akan menghabiskan waktuny di dalam penjara dengan meratapi nasibnya atau memanfaatkan waktu untuk meredam rasa marah atau rasa takut bahkan rasa putus asa yang mendera diri mereka. Dan Anthony Waller, salah seorang tahanan memilih pilihan kedua. Seperti banyak Muslim lainnya di kawasan Twin Rivers, Waller masuk Islam ketika berada di balik jeruji besi penjara.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, Waller mengaku kehidupannya banyak berubah. "Kalau saya tidak menjadi seorang Muslim, saya kemungkinan masih berada dalam pengawasan ketat atau mungkin saya sudah mati," ujar Waller,31, seraya mengatakan betapa ketatnya penjagaan dan kontrol di penjara.

Masa hukuman Waller baru akan berakhir tahun 2033. Selama di dalam penjara Waller menghadiri bimbingan rohani Muslim setiap seminggu sekali dengan belasan tahanan Muslim yang lebih dulu menjadi mualaf. Dan ternyata "kelompok Muslim" adalah kelompok yang paling cepat berkembang di sejumlah lembaga pemasyarakatan di AS, artinya, jumlah tahanan yang masuk Islam bertambah dengan cepat.

Bimbingan rohani Islam di penjara-penjara AS dimulai pada era tahun 1970-an atas prakarsa pemimpin organisasi Muslim Nation of Islam, Louis Farrakhan. Profesor di Vassar College, Lawrence Mamiya yang meneliti keberadaan tahanan Muslim di penjara-penjara AS mengatakan, keterlibatan para imam Muslim di AS sangat efektif dalam upaya rehabilitasi keagamaan para tahanan.

Menurut Mamiya, dipekirakan 10 persen dari seluruh tahanan yang ada di penjara AS memilih masuk Islam. Itu artinya, sekitar 1.800 dari 18.000 jumlah tahanan di penjara-penjara AS menjadi seorang Muslim. Tapi, kata Mamiya, hanya satu dari lima mualaf yang masuk Islam selama di penjara tetap menjaga keislamannya setelah menghirup udara bebas. Hal ini membuat sejumlah pengamat di AS berpendapat bahwa "Islam di Penjara" bukan sebuah gerakan religius tapi lebih pada taktik yang dilakukan oleh sebuah genk di dalam penjara yang ingin mendapatkan perlakuan khusus atau istimewa, antara lain diberikan ruang tersendiri yang dilengkapi karpet.

Daya Tarik Islam

Namun pendapat itu dibantah oleh sejumlah imam yang sering memberikan layanan rohani di penjara. Mereka mengatakan bahwa banyak diantara para mualaf di tahanan yang memang tulus ingin menjadi seorang Muslim.

Faheem Siddiq, yang sudah lebih dari lima tahun memberikan bimbingan rohani Islam di sejumlah lembaga pemasyarakatan di AS mengungkapkan, tahanan yang masuk Islam kebanyakan tahanan dari kalangan keturunan Afrika Amerika. Mereka tertarik masuk Islam, kata Siddiq, karena ajaran Islam yang tentang kedisiplinan dan kesetaraan antara sesama manusia.

"Di negara bagian Washington, dari Walla Walla sampai McNeil Island, mayoritas mualaf adalah kalangan warga Amerika keturunan Afrika yang berpendapatan rendah, mereka punya kesempatan di tengah situasi yang tenang untuk melakukan introspeksi dan mengubah kehidupan mereka," kata Siddiq.

Profesor Mamiya juga mengakui tahanan Muslim lebih memiliki rasa tanggung dan disiplin. Tahanan Muslim juga saling melindungi dan rasa setia kawan yang tinggi, mengingat kehidupan penjara yang keras. Namun, kata Mamiya, tahanan Muslim memahami Islam mengajarkan etika ketika seseorang harus mempertahankan diri.

"Ajaran ini yang menjadi salah satu daya tarik bagi para tahanan untuk memeluk Islam," kata Mamiya.

Setiap tahanan yang memilih menjadi seorang Muslim, punya alasan masing-masing. Salah seorang tahanan yang masuk Islam sejak 11 tahun yang lalu, Walter Taylor menuturkan kisahnya mengapa ia memilih menjadi seorang Muslim.

"Dalam agama Kristen, Yesus Kristus mati untuk menebus dosa. Dalam Islam, tidak dikenal penebusan dosa, tidak ada yang dikambinghitamkan untuk menebus dosa," kata Taylor.

Setelah menjadi seorang Muslim, bersama dengan tahanan Muslim lainnya, Taylor selalu berusaha menunaikan kewajiban salat lima waktu setiap hari. Salat bagi Taylor, ibarat pengingat yang menuntunnya untuk tetap di jalan yang lurus, jalan Islam.

Lain lagi pengalaman Phil Thomes, ia mengatakan,"Menjadi seorang Muslim adalah hal tersulit yang mungkin bisa Anda lakukan. Menjadi seorang Kristiani saja tidak cukup. Sekarang, Islam total menjadi cara hidup saya, yang memang ingin melakukan perubahan"

"Saya bukan orang yang jahat lagi. Saya benar-benar sudah menjadi orang yang baru," tukas Thomes yang sudah menjalani masa tahanan selama 12 tahun.

John Barnes, yang juga menjadi pembimbing rohani di penjara-penjara AS mengatakan, kebanyakan tahanan yang pindah ke agama tertentu menunjukkan perubahan yang drastis selama berada dalam penjara.

"Mereka mengubah karakter mereka. Mereka lebih bertanggung jawab, tidak egois dan mau berbaur serta terlibat dalam tim. Saya sering melihat perubahan itu," ujar Barnes. (ln/isc/Heraldnet)
http://eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/dakwah-islam-di-penjara-penjara-as-banyak-tahanan-masuk-islam.htm

Hemat Pangkal Kaya – Betulkah?

Posted by video download On 06.50

Masih tentang pepatah yang sering kita dengar, yaitu hemat pangkal kaya. Berhemat adalah perbuatan yang mulia, tetapi betulkah akan membuat kita kaya? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu membahasnya lebih mendalam. Sebab dalam prakteknya, berhemat tidak otomatis menjadi kaya, bahkan jika salah kaprah, berhemat akan membuat kita miskin. Koq bisa?

Menghemat memang bisa membuat kita kaya, jika kita berhemat dengan cara yang benar. Ada juga berhemat tidak mengubah kehidupan seseorang. Bahkan ada juga berhemat yang akan menjadikan kita miskin. Jadi ada 3 macam berhemat, Anda melakukan yang mana saat ini? Jangan-jangan, Anda melakukan berhemat yang malah menjadikan miskin.

Salah Kaprah Hemat Pangkal Kaya

Ada empat kesalahan dalam berhemat. Bukan berhematnya yang salah, tetapi kesalahan terletak pada menempatkannya dan bagaimana cara kita menyikapinya. Keempat kesalahan ini akan membuat kita miskin.

Pertama: Saking berhematnya, banyak orang yang tidak mau shadaqah atau infaq dijalan Allah. Padahal bershadaqah akan melipatgandakan rezeki kita. Itu janji Allah, banyak hadits dan Al Quran yang menjelaskan hal ini. Yang penting kita ikhlash beshadaqah hanya kepada Allah, dan Allah telah berjanji akan mengganti dan melipatgandakan harta kita. Jika tidak mau bershadaqah bukankah berkesan kita tidak mau digandakan rezeki kita?

Kedua: Karena berhemat, hidup jadi sengsara. Makan ngirit, pakaian ngirit, rumah ngirit, segala ngirit sehingga hidup terasa sengsara jauh dibawah kemampuan kita. Artinya hemat yang berlebihan. Kenapa sikap seperti ini akan membuat kita miskin? Sebab mindset kita akan mengatakan bahwa kita adalah orang yang serba kekurangan, mindset kita akan mengatakan bahwa kita miskin, sehingga pikiran dan tindakan kita pun akan seperti orang miskin.

Artinya kita boleh berhemat, tetapi jangan berlebihan dalam berhemat. Tahan pengeluaran untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, namun menikmati rezeki dari Allah, agar keluarga bisa tersenyum, selama tidak berlebihan dan didalam batas kemampuan, bukanlah pemborosan. Ini bisa menjadi bentuk syukur dan nafkah batin bagi keluarga. Rekreasi, jalan-jalan, dan makan di luar sesekali itu boleh-boleh saja. Yang tidak boleh adalah: terus-menerus sehingga bukan hanya menghabiskan uang, bahkan justru malah tekor.

Ketiga: tidak mau berinvestasi. Jika Anda memiliki penghasilan Rp 5.000.000 per bulan, berapa penghematan yang bisa Anda lakukan? Rp 3.000.000? Atau Rp 2.000.000? Atau Rp 1.000.000? Atau Rp 500.000? Atau Rp 100.000? Jika jawaban terakhir yang benar, artinya Anda belum bisa berhemat sama sekali. Penghematan paling besar yang bisa Anda dapatkan adalah Rp 5.000.000 per bulan, itu pun jika Anda makan gratis, transportasi gratis, telepon gratis, listrik gratis, dan serba gratis. Kayaknya tidak mungkin dech.

Yang ingin saya tekankan disini adalah jika kita fokus pada penghematan maka peluang keberhasilan kita tidak akan lebih dari penghasilan yang kita miliki. Namun jika kita membuka mata untuk berinvestasi baik dalam bisnis sendiri, emas, properti, saham, dan sebagainya, maka kita memiliki peluang yang jauh lebih besar, bahkan tidak ada batas. Gaji Anda boleh Rp 5.000.000, tetapi peluang penghasilan dari bisnis/investasi bisa jauh lebih besar, puluhan bahwa ratusan kali lipat.

Intinya ialah jangan fokus pada berhemat saja, sisihkan sebagian hasil penghematan Anda untuk investasi.

Keempat: melupakan pendidikan. Saking berhematnya, banyak orang yang enggan mengeluarkan uang untuk membeli buku, ebook, video, mengikuti seminar, dan sebagainya. Dia pikir pendidikan bukan kebutuhan primer sehingga mendapatkan alokasi terakhir (jika ada sisa) bahkan tidak dialokasikan sama sekali.

Melupakan pendidikan sebenarnya sama dengan membatasi realitas Anda agar tidak berkembang. Padahal keberhasilan Anda akan berbanding lurus dengan besarnya realitas dalam diri Anda. Pikiran Anda ibarat wadah. Cara memperbesar pikiran ialah dengan belajar atau pendidikan. Hanya orang yang berpikiran besar yang akan meraih pencapaian besar. Pikiran mempengaruhi tindakan Anda dan tindakan menentukan hasil.

Berhemat dan Menjadi Kaya

Sekarang Anda sudah tahu salah kaprah dalam berhemat. Agar penghematan Anda menjadi berkah bagi Anda, maka hindari kesalahan diatas.

  1. Gunakan hasil penghematan Anda untuk shadaqah (tentu saja selain zakat Anda). Insya Allah ini akan menambah keberkahan dan rezeki kita akan ditambah. Tentu saja kita niatkan shadaqah hanya karena Allah, bukan karena ingin ditambah harta. Penambahan harta itu adalah bonus dari Allah sesuai janji-Nya seperti tertulis di Al Quran dan hadits.
  2. Nikmati hidup, jangan menjadi orang yang sesangsara sementara Anda sebenarnya mampu hidup lebih baik. Yang penting jangan boros sehingga uang Anda habis malah tekor untuk bersenang-senang.
  3. Investasikan sebagian hasil penghematan Anda. Bisa membangun bisnis sendiri, investasi pada aset seperti emas, properti, tanah, atau saham, dan sebagainya. Silahkan konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda. Investasi memang beresiko, tetapi tidak berinvestasi juga beresiko.
  4. Investasikan pada pendidikan Anda. Tetaplah belajar agar pikiran Anda berkembang. Pohon akan menjadi besar jika pohon itu tumbuh. Begitu juga dengan Anda, bertumbuhlah.

Insya Allah dengan cara seperti ini kehidupan finansial Anda akan lebih baik dibandingkan dengan sekedar berhemat. Hemat pangkal kaya memang benar jika kita menjalankannya dengan benar.


http://www.motivasi-islami.com

Entri Populer